Selasa, 18 Januari 2011

ANTARA MIMPI DAN REALITAS



Oleh : 
DPO LSBO Khalifah


Perjalanan kiprah sebuah kampus yang menjadi patokan satu-satunya masyarakat kaum muslim di sulawesi utara hari ini semakin menunjukan perkembangannya yang “sangat signifikan”. Bila melihat sejarah yang terlewatkan pada waktu kemarin dan perkembangan hari ini sungguh kita akan melihat perbedaan yang jauh. Penulis pun mulai berfikir bahwa perkembangan ini mulai bisa membawa kampus “kita” semakin baik. Bangunan yang menjulang, design bangunan yang megah, fasilitas-fasilitas yang katanya bermuatan pendidikan mulai disuplay, pengembangan kurikulum yang membuat mahasiswa lebih berorientasi pada jurusannya masing-masing dan kwalitas dosen pun mulai di sertifikasi bahasa para birokrasi. Bukankah ini sebuah kebanggaan, ya ini sebuah kebanggan bagi “kita semua”, sungguh perjuangan para pejuang ini harus diberikan apresiasi yang sangat besar.

Jika anda bertanya apa manfaat pendidikan, maka jawabannya sederhana: pendidikan membuat orang menjadi baik dan orang baik tentu berprilaku mulia (plato, 428-347 SM), Bahasa sederhana namun mempunyai makna yang sangat besar keluar dari seorang filosof yunani, dan dengan cermat pasti bisa diterjemahkan, namun penulis mencoba menguraikan sesuai sok tau dan konsep berfikir ku sendiri :
Pertama kiprah sebuah kampus islam harus menjadi kebanggan bagi kaum muslim disekitarnya, karena tidak ada pilihan lain lagi, perasaan ini harus disatukan pada satu kepercayaan, sangat tidak pantas jika harus dipecah belah oleh alasan apapun atau oleh kepentingan apapun karena ini bicara pada taraf satu agama yang diyakini kebenaran dan keadilannya. namun untuk itu pula harus ada analisi yang jelas ..(jika itu sesuai dengan keinginan masyarakat), sekarang sebuah pertanyaan coba saya lontarkan kepada para pembaca. Bisa kah kau hitung berapa jumlah umat muslim yang berada di lingkunganmu dan berapa jumlah mahasiswa yang ada dalam kelasmu. berapakah perbandingannya?. Jika mau lebih lagi kita bisa mengkalkulasi jumlah secara keseluruhan umat muslim yang berada di sulawesi utara dan jumlah mahasiswa saat ini. Satu masalah ini bisa menjadi referensi…

Kedua. Sejarah membuktikan perbedaan mahasiswa dahulu begitu kreatif, membanggakan dan mencintai kampus ini, buktinya adalah selalu ada kantong belajar mahasiswa diluar mata kuliah untuk lebih mengasa intelektual, selalu ada kegiatan besar yang mengundang umat muslim yang ada di sulawesi utara untuk bisa terlibat dan berbagi pada kegiatan yang dilaksanakan, contohnya (lintas Muharram dan kemah bakti muharram) selanjutnya yang membanggakan mahasiswa dahulu selalu menjadi icon pada pertemuan ataupun kegiatan antar perguruan  tinggi se Indonesia, contohnya (salah satu presiden Forssei adalah anak kampus ini) lanjut lagi yang mencintai kampus ini adalah, tidak sedikit Alumni yang tetap bertahan dalam sistem dan manajerial kampus ini entah menjadi pegawai atau menjadi dosen). sekarang coba kita lihat mahasiswa hari ini, ada berapa hal yang bisa kita buat sebagai contoh diatas?. Dan seharusnya kau yang paling tau dengan jawabannya. Satu referensi lagi bisa kita petik….

Ketiga bentuk fisik bangunan dan fasilitas yang telah disediakan yang menjadi kebanggan “kita”… Kembali kucoba memberikan pertanyaan. Apakah ada teman yang berada disampingmu atau anda sendiri yang minder jika ditanyakan oleh teman sekolah mu dulu atau orang lain yang baru kau kenal hay kawan sekarang kamu melanjutkan sekolah kemana. Itupun hanya kau yang bisa menjawabnya kembali. Jika kemegahan bangunan bisa membanggakan maka kau bisa dengan lantang menjawabnya saya kuliah di STAIN Manado. Sekarang bertambah lagi referensinya….
Yang terakhir kurikulum dan kwalitas dosen yang di sertifkasi. One question yang coba aku lontarkan kembali. Jika kurikulum telah dibenah dengan baik bukankah seharusnya mahasiswa sudah bisa mendapat gelar sesuai dengan program studi masing-masing dan dosen yang di sertifikasi sudah bisa mengajar sesuai dengan spesifikasi bidang ilmunya tidak dengan cara merangkum beberapa mata kuliah pada satu pengajar, dan yang lebih parah lagi terlalu banyak pengajar baru yang berstatus S1 belum selesai studi atau baru selesai studi S2 yang belum terampil. Sungguh sangat lucu jika kepengurusan yang baru untuk memimpin kampus kriterianya harus dipaksakan yang berstatus S3.
Dari beberapa referensi yang penulis miliki ini hanyalah sebuah permasalahan yang hadir karena sadar akan ketidakmampuan.

Setidaknya satu pelajaran yang bisa aku petik dan mudah-mudahan bisa juga dipetik bersama, mimpi indah akan tetap hadir pada setiap pihak yang berada dalam lingkaran tanpa ujung ini karena tidak selamanya apa yang dipikirkan akan sesuai dengan apa yang dilakukan tetapi apa yang dilakukan seharusnya sesuai dengan pikiran (rasional) ini. Keep spirit buat kaum-kaum pejuang…

1 komentar :

multipersoalan di kampus yang kita cintai ini memang disadari tidak cukup hanya dilakukan oleh pejabat, semisal ketua STAIN Manado, atau para pembantunya. tetapi harus secara keseluruhan civitas akademika dan bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. beberapa persoalan di atas memang rill terjadi di STAIN Manado, semisal tidak ada lagi kegiatan yang berskala sulawesi utara semisal gema muharram atau sejenisnya. puncak persoalan ini tentunya bisa diselesaikan di level pk III. sebab persoalan ini masuk pada wilayahnya. maka dituntut pk III seharusnya proaktif tidak pasif atau posesif bahkan ambigu dengan persoalan mahasiswa yg ada di depan mata. klo masalah dosen seharusnya bisa diselesaikan di level pk I sebab itu bidangnya. klo pk I cuek dengan masalah akademik maka hal yg lebih buruk lagi bisa terjadi. tapi memeng kebijakan ada di tangan ketua STAIN Manado, tetapi para pembantu ketua seharusnya bisa lebih aktif dan responsif dengan keinginan mahasiswa dan dosen. nah solusinya adalah jika mereka tidak bisa bertugas dengan baik maka seharusnya mereka bersikap kesatria dengan mundur dari jabatan. karna masih banyak yang lebih bisa dan lebih baik dari mereka khusnya pk I dan pk III.

Posting Komentar

MOHON MAAF KEPADA PARA PENGUNJUNG BLOG LSBO KHALIFAH DALAM PROSES PERBAIKAN.........