Minggu, 09 Januari 2011

Telaah Kritis Tri Dharma Perguruan Tinggi



Oleh : Aditya Fathonah Toreh
DPO LSBO KHALIFAH

PENDAHULUAN

Tujuan Pendidikan Nasional

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah menetapkan bahwa Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) diarahkan untuk. meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia agar lebih maju, mandiri, dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Dalam PJP II yang berlangsung sejak tahun 1994 sampai 2019 yang akan datang, rasa cinta tanah air yang melandasi kesadaran kebangsaan, semangat pengabdian, dan tekad untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik harus terus dibangkitkan dan dipelihara sehingga berkembang menjadi sikap mental dan sikap hidup masyarakat yang mampu mendorong percepatan proses pembangunan di segala aspek kehidupan bangsa guna memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa demi terwujudnya tujuan nasional. [1]



Dalam pada itu tujuan pendidikan nasional ialah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi pada masa depan. [2]

Tujuan Pendidikan Tinggi
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut, tujuan pendidikan di tingkat perguruan tinggi seperti Universitas dan Institut ialah : 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi serta kesenian. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Kemudian untuk mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pendidikan tinggi berpedoman kepada : a. Tujuan pendidikan nasional b. Kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan c. Kepentingan masyarakat, serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.
Perguruan Tinggi

Pada setiap perguruan tinggi ada tiga unsur yang perlu mendapat perhatian.
1. Wilayah, dalam hal ini adalah kampus universitas.
2. Unsur pemerintah, dalam hal ini adalah tenaga edukatif dan non edukatif
3. Mahasiswa, sebagai masyarakat terbesar di lingkungan kampus.

Ketiga unsur ini tidak boleh bertentangan, bila ketiga unsur ini terintegrasi dan harmonis, maka suasana atau lingkungan akan sangat menolong perguruan tinggi dalam mengelola perguruan tinggi dengan misi mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai jati diri. Dengan kata lain, ketiga komponen tadi di atas saling berkaitan antara satu dengan lainnya di dalam proses pendidikan.
Selanjutnya perguruan tinggi sebagai salah satu institusi yang ada di Indonesia mengemban amanah untuk menjawab tantangan zaman. Dalam hal ini perguruan tinggi harus mengupayakan dan menjadikan dirinya sebagai pusat pengembangan dan penyebarluasan IPTEK serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Yang mana ketiga hal tersebut termaktub di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
KAJIAN

Tri Dharma perguruan Tinggi

Pengertian Tri Dharma

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata Tri Dharma adalah kata dalam bahasa sangsekerta yang diIndonesiakan dengan arti Tri “tiga” [3] kemudian Darma “kewajiban” . [4] dengan demikian maka pengertian tri dharma perguruan tinggi adalah tiga kewajiban yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi dalam mengelolah seluruh komponen yang ada di dalamnya (civitas akademika).

Tujuan Tri Dharma Perguruan tinggi adalah :

1.     Dharma Pendidikan Pengajaran
Dharma Pendidikan Pengajaran adalah kegiatan yang berorientasi pada transfer ilmu pengetahuan baik bersifat teori mapun praktek di dalam lingkungan perguruan tinggi. Yang melibatkan Kurikulum, Sarana prasa pendidikan dan pengajaran, tenaga pengajar (dosen), peserta didik (mahasiswa), tenaga non edukasi (pegawai adminstrasi) dan lain sebagainya. 


2.     Dharma Penelitian
Dharma Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.

3.     Dharma Pengabdian Pada Masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat pada hakikatnya membantu masyarakat agar masyarakat mau dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan demikian azas pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan azas kemanusiaan yang menekankan pada usaha pengembangan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Kemudian pengabdian kepada masyarakat harus dilandasi pada kepercayaan dan kemampuan serta kekuatan masyarakat itu sendiri.

Ada beberapa bentuk pengabdian kepada masyarakat, antara lain:
1. Pengembangan Desa Binaan
Ada beberapa keuntungan pengembangan desa binaan antara lain, dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, dapat melibatkan berbagai disiplin ilmu, serta dapat memecahkan masalah secara tuntas.
2. Pelatihan di kampus dan luar kampus.
Pelatihan yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan akan mampu dengan segera mengembangkan sumber daya manusia sesuai kebutuhan.
3. Local verification trial.
Local verification trial akan mampu menyatukan kegiatan penelitian dengan pengabdian masyarakat. Masyarakat dapat melihat secara langsung cara menghasilkan suatu teknologi karena langsung dilibatkan.
4. Pelaksanaan KKN (mahasiswa)
5. Dan lain sebagainya.


Pemaknaan pada implementasi kerja tri dharma perguran tinggi adalah bersifat totalitas dan tidak bersifat sepihak, dengan pengertian bahwa seluruh masyarakat yang berada di dalam perguruan tinggi (civitas akademika) wajib melaksanakan tri dharma perguruan tinggi teristimewa dosen dan mahasiswa dengan pembagian porsi garapan yang diatur tersendiri oleh setiap perguruan tinggi guna mencapai tujuan pendidikan tinggi yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional.

Tetapi kemudian dalam mengimplementasikan tri dharma pergruan tinggi oleh sebagian universitas atau sekolah tinggi baik swasta maupun yang berstatus negeri masih terdapat ketimpangan dan kekurangan, sehingga tujuan pendidikan tinggi tidak terlaksana yang berimbas pada pemahaman bahwa perguruan tinggi tak ubahnya dengan pendidikan menengah keatas atau sekolah lanjutan tingkat atas.

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di STAIN Manado – Kontroversi  

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado berdiri sejak tahun 1997 sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 11 Tanggal 21 Maret bertepatan dengan 12 Dzulqaidah 1417 H dan berjalan normal setelah mengalami proses transisi kurang lebih dua tahun dan mulai menjalankan aktivitas penuh sejak tahun 2000 dengan visi dan misi sebagai berikut :

Visi
STAIN sebagai lembaga perguruan tinggi Islam terdepan dalam pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga menjadi pusat kajian keislaman; pembaruan pemikiran dan pengembangan pendidikan Islam, akidah, hukum Islam dan pembinaan akhlakul karimah, agen pembaruan dan transformasi sosial yang disemangati nilai – nilai serta informasi agama Islam.

Misi
STAIN membina dan mengembangkan SDM berkualitas sebagai pengemban manajemen STAIN dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, penelitian dam pengabdian kepada masyarakat, menumbuh kembangkan suasana akademik yang berkualitas, civitas akademika yang berakhlak karimah dan lingkungan yang asri dalam rangka penciptaan wahana dan fungsionalisasi lembaga sebagai pusat kajian keIslaman, pembaruan pemikiran dan pengembangan pendidikan Islam, akidah dan hukum Islam serta informasi agama Islam, mengantarkan mahasiswa menjadi SDM berwawasan luas, yang mampu memenuhi kebutuhan dan siap mengahadapi kompetisi global, nasional dan regional dengan landasan nilai – nilai Islam, memfungsikan dan memposisikan lembaga sebagai agen perubahan dan transformasi sosial selaras dengan ajaran Islam dan tututan kebutuhan masyarakat masa depan.

 

Tujuan

(1)     Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam.

(2)     Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam, serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.[5]

Sejalan dengan Visi, Misi dan tujuan STAIN Manado, tidak dapat dipungkiri bahwa STAIN Manado pada tahun 2008 mengalami perkembangan pesat dari segi pembangunan fisik (sarana dan prasarana pendidikan pengajaran) jika dibandingkan dengan  beberapa tahun sebelumnya. Tetapi kemudian dalam pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi masih terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama secara umum, diantanya adalah :

Dharma Pendidikan dan Pengajaran

Dalam kaitannya dengan pengembangan dharma pendidikan dan pengajaran (akademik), ada beberapa masalah yang timbul di STAIN Manado, yaitu:

-          Belum adanya kurikulum baku dan relevan untuk ekonomi Islam di prodi mu’amalah
-          Kurangnya SDM dosen yang professional dan sesuai dengan kompetensi dalam proses transfer ilmu kepada mahasiswa
-          Tidak maksimalnya penggunaan sarana prasarana penunjang proses pendidikan dan pengajaran
-          Metode penyampaian ilmu masih bersifat monoton dan membosankan oleh sebagian tenaga edukasi di STAIN Manado
-          Minimnya pencapaian target belajar dari setiap matakuliah yang disajikan
-          Terjadinya kesenjangan pendidikan antara tenaga edukasi dan non edukasi dilingkungan STAIN Manado
-          Kurangnya perhatian dan kesadaran akan etika pergaulan tenaga edukasi di lingkungan STAIN Manado baik dalam tutur kata dan tingkah laku
-          Tidak ada keseimbangan antara waktu belajar semester ganjil dan semester genap
-          Kurangnya tenaga ahli (pakar) dari setiap mata kuliah yang di programkan oleh STAINManado

Dari sekian persoalan di atas, jika dikelompokkan maka dapat dilihat sebagai berikut :

1. Kurikulum STAIN Manado yang berlaku pada saat ini sebagian dirasa belum menjawab tantangan global yang memerlukan sumber daya manusia yang unggul. Masih rendahnya tingkat keterpaduan antara kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sehingga menimbulkan in efisiensi.
2. Kondisi perangkat keras dan lunak di STAIN Manado belum memadai untuk mendukung proses pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Lemahnya tingkat koordinasi dan keterpaduan antar lembaga yang bertanggung jawab dalam dunia pendidikan (Internal kampus dan eksternal kampus).
4. Belum terciptanya iklim yang kondusif agar gagasan dan pendapat benar-benar didasarkan atas pemikiran rasional yang didukung oleh bukti yang biasa ditinjau kebenarannya di STAINManado.

Pembahasan

1. Bertitik tolak pada tujuan Pendidikan Tinggi maka kurikulum STAIN Manado perlu terus dikembangkan secara dinamis dengan memperhatikan kepentingan dan keunggulan komparatif daerah serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan ilmu pengetahuan perlu diarahkan untuk mendukung penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan secara mendalam serta mendorong pengembangan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan langsung dengan perkembangan Iptek untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Di samping pengembangan program yang berkaitan dengan kurikulum, pengembangan program kemahasiswaan juga seharusnya mampu mengimbangi agar lulusan STAIN Manado memiliki jiwa kepemimpinan, berdedikasi tinggi, memiliki ketahanan fisik dan mental serta sesantiasa menjadi mahluk yang mengabdi dan berbakti kepada Allah swt dengan disiplin ilmu yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan dimasyarakat.

2. Dalam upaya membawa mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan, maka oleh STAINManado kegiatan pendidikan perlu penyiapan dan penggunaan saran prasarana yang sesuai. Kemudian perpustakaan, laboratorium, ruang praktikum, media pengajaran, teknologi pendidikan dan fasilitas-fasilitas lainnya dikembangkan dan disebarluaskan untuk membantu terselenggaranya program pendidikan yang efektif dan efisien. Di samping itu ketrampilan dosen dalam proses belajar mengajar, secara berencana dan berkesinambungan perlu ditingkatkan, sehingga transfer ilmu dapat berjalan secara optimal. Dalam kondisi ini suasana pengajaran yang dialogis lebih ditonjolkan, sehingga komunikasi dua arah biasa berjalan dengan baik. Untuk meningkatakan kualitas ilmu yang diberikan, sesuai dengan perkembangan IPTEK dan pembangunan, diperlukan kualitas dosen yang memadai. Karenanya jenjang pendidikan lanjutan bagi dosen (S2, S3), perlu selalu dimasyarakatkan dengan kontrak kerja yang jelas untuk pengembangan STAIN Manado kedepan sehingga tidak terjadi hal yang tidak di inginkan semisal setelah mendapat beasiswa oleh pemerintah melalui STAIN Manado kemudian setelah menyelesaiakan studi baik S2 ataupun S3 mengajukan pindah ke daerah asal atau universitas lain. Tidak kalah pentingnya ialah keteladanan dosen dalam perilaku sehari-hari, sebagai seorang pendidik wajib memberikan contoh yang baik entah itu dari sikap tuturkata dan tingkahlaku kesehariannya. Dengan keterbatasan dana pemerintah dan peraturan yang ada, maka kondisi di atas banyak mengalami hambatan. Fasi1itas perpustakaan (terutama jenis dan jumlah) terasa sangat kurang mendukung dalam kelancaran proses belajarmengajar. Program-program S2 dan S3 pun, tidak dapat diikuti oleh sebagian besar tenaga dosen, karena keterbatasan dana, dan kurangnya pemerataan pembagian jatah. di samping itu, idealnya dalam perguruan tinggi dalam hal ini adalah STAIN Manado, seharusnya memberikan perimbangan untuk tenaga non edukasi dalam hal peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan kesempatan mengembangkan kualitas intelektual minimal pada jenjang S2. 

3. Kemajuan STAIN Manado ditentukan oleh kualitas kepakaran SDM yang berkemampuan lanjut. Mereka diharapkan mampu melakukan penelitian yang mendasar dan mendalam baik dalam rangka pengembangan IPTEK maupun dalam rangka pemecahan masalah kemampuan mahasiswa dalam hal menguasai IPTEK, hal ini perlu terus ditingkatkan agar mampu diarahkan untuk pengembangan keunggulan kempetitif. Selanjutnya untuk sampai pada taraf tersebut, maka mahasiswa sebagai generasi penerus memerlukan penanganan-penanganan yang komprehensif. Kegiatan-kegiatan riset institusional, riset akademik, kursus dasar penelitian, Lomba Karya tulis ilmiah, merupakan kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan, dan harus memperlihatkan peningkatannya dari waktu ke waktu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Dalam aktualisasi inilah maka wawasan keterbukaan dan wawasan kecendekiawan perlu dikembangkan. Wawasan keterbukaan akan menghindarkan diri dari perangkap wawasan yang sempit. Sedangkan wawasan kecendekiawan akan menuntut kemampuan mensintesis dan mengadakan panduan perspektif dari berbagai pendapat, argumentasi yang berbeda-beda.

Berbagai kegiatan akademik ini, seringkali terjadi ketidaksesuaian antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.  Pembagian waktu perkuliahan yang tidak berimbang antara waktu perkuliahan semester ganjil dan semester genap seharusnya diformulasi sedemikian rupa agar pencapaian target pendidikan dari setiap semester berimbang. Kegiatan extra kurikuler seringkali  dilaksanakan bersamaan waktunya dengan waktu perkuliahan, bahkan menjadi persoalan ketika pelaksanaan upacara serah terima jabatan harus mengganggu aktifitas perkuliahan. Dua kegiatan yang bersamaan seperti ini akan merugikan, karena tidak dapat terlaksana salah satu di antaranya. Untuk hal tersebut kiranya perlu dilaksanakan koordinasi antar organisasi yang menjadi wadah mahasiswa dalam Perguruan Tinggi terkait (STAINManado).

4. Dalam rangka memenuhi kebutuhan industrialisasi dan meningkatkan daya saing menghadapi ekonomi pasar yang makin terbuka, maka penanganan bidang akademik merupakan suatu keharusan bagi kita untuk memperhatikan keperluan akan penguasaan IPTEK yang merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan masa depan. Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan akademik diperlukan tidak hanya penguasaan ilmunya tetapi juga pemeliharaan, penerapan, pengembangan dan penciptaan IPTEK itu sendiri dalam rangka menunjang pengembangan industri Indonesia. Perkembangan IPTEK yang pesat terutama di bidang teknologi informasi yang mempercepat proses globalisasi dikhawatirkan juga dapat membawa dampak negatif terhadap nilai-nilai luhur budaya kita, terutama di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, calon-calon pemimpin bangsa. Dalam hubungan ini kiranya para ahli pendidikan dan pakar ilmu sosial di STAIN Manado jika telah ada, jelas ditantang untuk dapat melakukan pengkajian dan pengajaran agar generasi muda khususnya para mahasiswa ini mempunyai daya tangkal yang tangguh terhadap nilai-nilai baru yang negatif.

Kebijakan STAIN Manado
Dalam menuangkan beberapa kebijaksanaan strategi untuk meningkatkan kemampuan akademis di STAIN Manado maka idealnya mempergunakan beberapa asas sebagai berikut:

- Peningkatan kemampuan akademis/pendidikan merupakan bagian yang terpadu dari upaya pertumbuhan STAIN Manado dengan selalu menjaga stabilitas kampus.
- Berorientasi ke masa depan dan kepentingan bersama.
- Menjaga persatuan dan kesatuan.

Berdasarkan masalah-masalah yang ada di STAIN Manado dan dengan memperhatikan tantangan global dari asas di atas diusulkan beberapa kebijakan sebagai berikut:
1. STAIN Manado perlu mementukan muatan-muatan lokal sesuai  dengan ketentuan dalam kurikulum nasional sesuai keunggulan komperatif dan pengembangan daerah. Perlu lebih dikembangkan kegiatan ekstra kurikuler sesuai Pola Pengembangan Kemahasiswaan agar terbentuk figur hasil didik: manusia analitis, kritis, inovatif, rasional yang diperlukan oleh kepemimpinan masa depan.
2. Strategi, pendidikan hendaknya diarahkan kepada:
1) Sarana, prasarana, dan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan (terutama pengetahuan dasar) perlu makin didaya gunakan dan ditingkatkan secara bertahap.
2)   Perlu ditingkatkan kerjasama antar lembaga, serta menciptakan hubungan yang saling mengisi.
3)  Perlu ditingkatkan jumlah lulusan S2, S3 dan Guru Besar disamping pendidikan-pendidikan lain dalam bidang pengajaran.

Dengan demikian, STAIN Manado benar-benar semakin dapat dikembangkan sebagai sumber penyediaan tenaga ahli yang berkualitas tinggi.

3. Menanamkan jati diri civitas akademika melalui berbagai kegiatan dengan tujuan akhir menciptakan peserta didik berjati diri sebagai bangsa Indonesia. Perlunya para ilmuwan IPTEK di STAIN Manado – jika telah ada - khususnya memiliki semangat tinggi menjemput penguasaan perkembangan IPTEK agar mampu bersaing dalam menghadapi globalisasi dan perlunya para pakar pendidikan dan pakar ilmu sosial - jika telah ada - melakukan pengkajian dan pengajaran dalam rangka menangkal pengaruh nilai-nilai baru yang negatif dengan pesatnya perkembangan IPTEK di bidang informasi yang mengglobal.


Dharma Penelitian

Selain persoalan Dharma Pendidikan dan Pengajaran, Dharma Penelitian juga perlu medapat perhatian khusus terutama yang terjadi pada empat tahun terakhir di STAIN Manado, diantaranya :

-          Tidak meratanya ilmu atau pemahaman metode penelitian ditingkat dosen bahkan sampai pada keseragaman metode yang digunakan oleh perguruan tinggi masih belum terlaksana dengan baik
-          penelitian yang lebih mengedepankan pembagian jatah bagi dosen bukan kepada orientasi hasil
-          kurang adanya keterlibatan mahasiswa dalam penelitian baik yang bersifat individu maupun kelompok
-          kurangnya sosialisasi hasil penelitian dosen kepada mahasiswa
-          tidak ada hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan pengembangan tri darma perguruan tinggi yang diakui oleh perguruan tinggi baik dalam skala regional maupun nasional
-          kurangnya pendidikan ekstkurikuler yang berhubungan dengan penelitian semisal kursus dasar penelitian atau lain sebagainya.

Kemudian pada puncak persoalan penelitian dan pengembangan penelitian seharusnya terstruktur dan dapat dipertanggung jawabkan akan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh setiap dosen STAIN Manado

Dalam penyenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan. (UU No. 2 Tahun 1989) Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.

Pada persoalan penelitian di atas secara garis besarnya dapat dibagi pada beberapa maslah pokok diantaranya adalah :

1. Kemampuan dasar dosen dan mahasiswa.
Kemampuan dasar untuk mene1iti masih bervariasi, hal ini disebabkan karena jenjang pendidikan yang dicapainya berbeda-beda dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda pula tentunya. Kesempatan untuk mengadakan penelitian sering terhambat oleh tugas-tugas seperti beban beban tugas mengajar dan belajar dalam perkuliahan yang masih cukup besar.
2. Peluang
Keterbatasan memperoleh kesempatan mengajukan proposal yang dapat disetujui baik mahasiswa maupun dosen, dapat mengurangi dorongan untuk mengajukan proposal penelitian selanjutnya. Tawaran mengajukan proposal penelitian masih bersifat tertutup dan tidak adanya transparan.
3. Dana
Sumber dana yang ada di STAIN Manado dalam hal penelitian tersedia terbatas.
4. Keterbatasan fasilitas, baik sarana maupun prasarana penunjang kegiatan penelitian.

Pembahasan dan Kebijakan

Di dalam usaha menumbuhkan terciptanya pemerataan dalam arti perluasan kegiatan penelitian, peningkatan mutu serta pelaksanaan yang efisien, efektif, produktif dan relevan perlu diambil beberapa langkah operasional antara lain :

1.      Kemampuan untuk melaksanakan kegiatan penelitian tidak hanya terbatas pada tingkat kemampuan intelektual namun mencakup kemauan, kesediaan dan memegang etik ilmu pengetahuan. Oleh karena itu perlu adanya kesempatan dan dorongan untuk meningkatkan jenjang pendidikan bagi para dosen dan mengadakan atau mengikutsertakan dalam beerbagai latihan, kursus penelitian baik yang diadakan oleh perguruan tinggi sendiri maupun program kerjasama atau bantuan seperti yang dilakukan dalam bentuk PAU di beberapa perguruan tinggi.
2.      Perlu adanya dorongan (motivasi) dari pimpinan kepada dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian.dengan meningkatkan peran atau aktivitas lembaga penelitian baik yang berada di tingkat STAIN Manado maupun yang berada ditingkat mahasiswa.
3.      Perlu adanya kebijaksanaan dari pembuat keputusan untuk memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada dosen dan mahasiswa.
4.      Meningkatkan jumlah dana yang dapat dikelola oleh STAIN Manado melalui usahausaha kerjasama dalam bidang penelitian dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya disamping pengusulan kepada pemerintah pusat.
5.      Kegiatan-kegiatan penelitian hendaknya sesuai perencanaan guna menghindarkan penelitian yang terpotong-potong.
6.      Perlu adanya hasil penelitian yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menghindarkan penelitian dengan hasil yang nihil tanpa pertanggungjawaban yang jelas, sehinga hasilnya dapat dijadikan acuan penelitian lebih lanjut baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain teristimewa bagi STAIN Manadodan mahasiswanya.
7.      Perlu adanya peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh STAINManado untuk menunjang penelitian baik di bidang agama Islam maupun ilmu sosial lainnya.
8.      Perlu adanya peningkatan kerjasama antar perguruan tinggi, sehingga warga STAINManado yang memiliki keterbatasan fasilitas dapat menggunakan fasilitas perguruan tinggi yang lain.
9.      Di kalangan mahasiswa di samping penelitian-penelitian membuat skripsi perlu dikembangkan adanya sistem partisipasi dalam proyek-proyek penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik secara mandiri ataupun berupa tim kerja di STAIN Manado.


Dharma Pengabdian Pada Masyarakat

Di samping dua Dharma yang telah dijelaskan di atas tadi, pada dharma yang ketiga yaitu pengabdian pada masyarakat juga masih terdapat beberapa kekurangan misalnya :

-          kurangnya kretivitas baik dosen maupun mahasiswa dalam membina atau terjun aktif minimal disekitar lingkungan kampus dalam mengaplikasikan hasil belajar melalui pengabdian masyarakat
-          kurangnya peluang yang diberikan pemerintah dalam hal ini adalah kampus bagi mahasiswa dalam mengembangkan desa-desa binaan dengan pembiayaan negara

Pembahasan dan Kebijakan

Idealnya adalah sebuah perguruan tinggi lebih memprioritaskan masyarakat yang berada dikampus dan di sekitar kampus dalam memberikan propaganda dan rekayasa sosial akan semua disiplin ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi tersebut (STAIN Manado). Walaupun berat tetapi kemudian tidak ada salahnya jika arah KKN mahasiswa di selenggarakan di seputarkampus misalnya atau memberikan kesempatan kepada mahasiswa melalui LP3M melakukan pembinaan lewat TPA di masyarakat yang berada di seputar STAIN Manado, sehingga pemanfaatan ilmu yang dikembangkan akan lebih bermanfaat bagi masyarakat terlebih khusus umat Islam yang ada di Manado.

Dengan tekad menjadikan kendala sebagai tantangan, maka dituntut para pelaksana memahami dan mampu manajemen program dengan baik antara lain melakukan studi pendahuluan, koordinasi dengan instansi terkait dan lebih sering melibatkan mahasiswa guna membentuk kader lulusan yang lebih siap terjun di masyarakat.

PENUTUP

Sesungguhnya jika dicermati, setiap aktivitas yang berlangsung di dalam dan di luar kampus mencerminkan Tri Dharma Perguran tinggi.!!! Kenapa demikian, ? sebab unsur utama dan unsure penunjang di sebuah perguruan tinggi dalam hal ini STAIN Manado tidak bisa dipisahkan. Misalnya tenaga non edukasi mempersiapkan kelengkapan administrasi proses belajar mengajar, pembuatan kartu C, daftar hadir, memberikan pinjaman buku, bahkan sampai pada pengurusan administrasi dosen dan pegawai adalah bagian terkecil dari penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh sebabnya pemahaman trentang maju dan mundurnya sebuah perguruan tinggi sebenarnya bisa diukur dengan seberapa baik perguruan tinggi tersebut mengembangkan pelaksanaan TRI Dharma Perguruan Tinggi dengan mengutamakan tujuan dasar perguruan tinggi yaitu menjadi wadah pembentukan kenerasi bangsa yang disiplin, cerdas dan bermartabat.

Dampak dari ketidak perhatiannya pemerintah yang ada di STAIN manado akan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi yang benar akan membawa pada suasana kampus yang tidak harmoni dan membentuk pemikiran bahwa sekolah tinggi hanya untuk mengejar gelar saja, sehingga jangan heran kalau kemudian mahasiswa lebih memilih pencerdasar melalui lembaga pendidikan alternative yang dikenal dengan organisasi ekstra kampus ketimbang intra kampus.
Salah satu unsur terpenting  juga dalam pencerdasan mahasiswa di dalam lingkungan perguruan tinggi dalam hal ini adalah STAIN Manado adalah lembaga kemahasiswaan yang harus proaktif dalam menjalankan tugas dan tangungjawabnya. Terutama dalam pengembangan tri dharma perguruan tinggi guna mencapai tujuan pendidikan adalah dengan memberikan muatan-muatan kegitan ekstra kulikuler yang lebih mengedepankan pengembangan intelektual dan seni serta olehraga kepada mahasiswa STAIN Manado. Dan dalam perwujudannya bisa dilakukan dengan jalan :
-          Membangun relasi kerja antar sesama UKM dan UKK dengan satu tujuan mencerdaskan kehidupan mahasiswa di dalam kampus
-          Memberikan kesempatan kepada semua mahasiswa baik yang tergabung dalam kepengurusan lembaga kemahasiswaan maupun tidak dalam mengeksplorasi minat dan bakatnya masing-masing
-          Mendorong mahasiswa untuk berkarya baik dalam bentuk ilmu pengetahuan, seni dan budaya yang dapat dipertangungjawabkan dan lain sebagainya dengan tidak mengedepankan egoisme kelompok. (mampu professional di dalam kampus walaupun berbeda warna).
Hal yang menjadi tantangan bagi setiap lembaga kemahasiswaan baik yang bersifat UKM dan UKK adalah bagaimana mengsikapi setiap persoalan yang muncul di STAIN Manado seiring dengan pendewasaannya, baik itu dengan jalan berteriak, diam, menangis, atau menanggapinya dengan tulisan ??? hanya Allah yang lebih mengetahui setiap yang ada di dalam hati dan keinginan kita.!!!



[1] Lubis P. Chairuddin, “ Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Mendukung Disiplin Nasional”, Jurnal Universitas Sumatera Utara, 2004, hal. 2

[2] Lihat Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3.
[3] Departemen Pendidikaan Dan Kebudayaan, “ Kamus Besar BahasaIndonesia “ Ed. II, Cet ; 9, Jakarta : Balai Pustaka, 1997, hal. 1072
[4] Ibid., hal. 210
[5]  Lihat STATUTA STAIN Manado, hal. 7 - 8

1 komentar :

Posting Komentar

MOHON MAAF KEPADA PARA PENGUNJUNG BLOG LSBO KHALIFAH DALAM PROSES PERBAIKAN.........