Jumat, 14 Januari 2011

KEPEMIMPINAN SEBAGAI PROSES


Oleh : Abd. Khari Arsyad
DPO LSBO Khalifah


Dalam praktek penggunaan istilah kepemimpinan dan pemimpin selalu dicampur adukkan, bahkan tidak jarang pula dengan kata manajemen oleh karena itu perlu kita ungkapkan kembali konsep pemikirannya demi memahami kembali sesuatu yang sebenarnya terkait dengan konsep kepemimpinan.
Kepimpinan adalah suatu proses yang berkaitan yang disebut dengan langkah tindakan.untuk mempengaruhi orang lain. Jadi dalam proses tersebut terdapat faktor 1) pemimpin ; 2) pengikut ; 3) situasi.
Dengan memperhatikan ketiga faktor tersebut kedalam konsep kepemimpinan sebagai suatu proses, maka sikap dan perilaku dalam langkah tindakan akan tergambarkan oleh peran bawahan atau pengikut disatu sisi dan disisi lain oleh peran pemimpin dengan mmperhatikan situasi yang dihadapi.
MENDALAMI PROSES DALAM KEPEMIMPINAN
Bertitik tolak dari rumusan kepemimpinan dari pemahaman atas huruf bahwa KEPEMIMPINAN adalah (K)apabilitas dari seorang (E)ntrepreneur untuk melaksanakan  (P)emberdayaan (E)mosional sebagai daya dorong orang berpikir untuk (M)empengaruhi hubungan (I)nterpersonal dalam usaha untuk (M)emotivasi gaya (P)erilaku pada tingkat dan (I)ntensitas kemampuan (N)alar personal yang sejalan dengan (A)kal dan (N)aluri. (Budiono 1993)
Sejalan dengan pemahaman diatas, maka untuk menyingkap konsepsi kepemimpinan sebagai proses dan bukan posisi, lebih lanjut akan diungkapkan dalam beberapa latar belakang pemikiran:
Pertama Banyak cara untuk mengungkapkan proses dalam pemahaman kepemimpinan dari beberapa pendekatan, ada yang melihat dengan memfokuskan dari personalitas, tantangan psikologis, perilaku pemimpin, hubungan antara pemimpin dan pengikut dan ada juga melihat dari situasi yang berdampak kepada tindakan para pemmpin.
Sejalan dengan pendekatan yang diungkapkan diatas, maka lahir pemikiran untuk memahami proses kedalam kepemimpinan menjadi apa yang disebut 1) kepemimpinan adalah baik dari sisi pengetahuan dan atau seni ; 2) kepemimpinan baik dari sisi rasional maupun emosional ; 3) kepemimpinan dan manajemen ; 4) kepemimpinan dan pengikut ; 5) kepemimpinan dan pengikut ; 6) kepemimpinan pada tingkat yang besar dan kecil.
Yang menjadi persoalan dalam mendalami kepemimpinan sebagai suatu proses, sangat dipengaruhi pandangan tradisonal yang mengungkapkan bahwa terdapat rintangan-rintangan yang berkaitan dengan pengembangan kepemimpinan dari sudut apa yang diungkapkan dalam pikiran mengenai „Kepemimpinan yang baik adalah pikiran pada umumnya“ ; „Pemimpinan adalah dilahirkan bukan dibentuk“ ; „Hanya permasalahnnya benyak sekolah yang mengajarkan kepemimpinan merupakan sekolah yang kurang berpengaruh pada umumnya“
Kedua, Kepemimpinan Adalah Dikembangkan melalui
Pendidikan dan Pelatihan :
Bertitik tolak dari pemikiran perspektif yang dipergunakan untuk menganalisa beragam situasi kepemimpinan yang diuraikan diatas, maka disadari bahwa relativ sulit untuk para pemimpin mengembangkan metode ini dari analisis atas dirinya sendiri, oleh karena itu pendidikan formal sebagai cara yang terbaik dalam pengembangan dari sudut persfektif kepemimpinan yang diberikan melalui pendidikan dan pelatihan formal.
Sejalan dengan pikiran diatas maka disusunlah suatu model yang mengkaitkan dengan pengalaman terhadap 1) tindakan, apa yang dikerjakan anda ; 2) refleksi, bagaimana anda memandang saat ini dan bagaimana anda merasakannya mengenai hal tersebut ; 3) observasi, apa yang terjadi hasil dan dampak lainnya.
Jadi kunci peranan dari persepsi dalam lingkaran pengalaman tersebut dapat mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan refleksi dan pengembangan kepemimpinan ; pengembangan kepemimpinan melalui penglaman, pendidikan dan pelatihan yang kesemuanya akan terkait dalam rangka membangun citra kepemimpinan anda sendiri.
Ketiga, Kepemimpinan Melibatkan Suatu Intraksi Diantara Pemimpin, Para Pengikut Dan Situasi Berdasarkan makna kepemimpinan yang telah diungkapkan sebagai suatu proses mempengaruhi, maka pendalamannya dapat melihat dari beberap lensa.
Untuk itu dapat dipelajari melui model suatu kerangka yang tertuang dalam “An international frame work for analyzing leadership, adapted from Hollander e.p.leadership dynamics, new york free press 1978”, dituangkan dari hasil studi kasus.
Dari model tersebut diungkap dari lensa pemimpin (personalitas, posisi, keahlian dsb) ; lensa pengikut ( nilai, norma keyakinan dsb) ; lensa situasi ( tugas, stress lingkungan dsb).
Melalui model tersebut dicoba mengungkapkan yang terkait dengan kepemimpinan dan manajemen kedalam 1) interaksi pemimpin, pengikut, situasi ; 2) interaksi manajer pengikut, situsi ; 3) interaksi kepemimpinan, manajemen, kedekatan saudara sebagai pikiran akhir.
Dengan memperhatikan pikiran diatas, maka tidak sederhana menerima yang terkait dengan kepemimpinan efektif, sebagai gambaran dituliskan pandangan pernyataan seseorang kedalam visi, mental yang terpikirkan, motivasi, perilaku yang berhasil.
Jadi kepemimpinan adalah suatu proses dalam mana pemimpin dan pengikutnya berintraksi secara dinamis terutama dalam suatu situasi atau lingkungan, sehingga pemahamannya lebih luas dari konsep pemimpin itu sendiri, sehinga pendalaman yang terkait dengan keefektifan kepemimpin tidak dapat diungkap secara sederhana karena bagaimanapun juga kemimpinan dapat membentuk perbedaan sehingga dari setiap orang terlibat apa yang disebut kepercayaan dan keyakinan sebagai faktor kunci yang mempengaruhi proses dalam kepemimpinan.
Keempat, Menilai Kepemimpinan Dan Mengkur atas
dampaknya Dalam praktek terjadi kesenjangan dalam penelitian yang terkait dengan bagaimana meningkatkan keterampilan kepemimpinan sehingga sangat sedikit hasil yang diperoleh dari hasil penelitian. 
Oleh karena itu, penilaian kepemimpinan akan terkait dengan pemahaman kita mengenai 1) pentingnya pemahaman rumusan atas kepemimpinan ; 2) metoda-metoda yang dipergunakan terhadap penilaian kepemimpinan ; 3) aplikasi-aplikasi praktis dari penilaian kepemimpinan.  Dampaknya pengukuran dari kepemimpinan yang terkait pada 1) ukuran-ukuran scara umum mengenai keberhasilan dan tidak keberhasilan kepemimpinan ; 2) implikasi praktis yang berkaitan ukuran kesuksesan kepemimpinan
Metodologi yang dipakai terhadap studi kepemimpinan yang terkait dengan 1) studi kasus ; 2) korelasi terhadap studi ; 3) pengalaman-pengalaman..
Aksioma-aksioma dan teori-teori kepemimpinan yang dipakai dalam pendekatan memiliki tujuan legitimasi yang terkait dengan hubungan diantara variabel-variabel dan pedoman dalam penelitian dalam rangka un tuk memahami gejala yang ada, sebagai ilustrasi 20 karekteristik kepemimpinan yaitu 1) kepercayaan adalah penting ; 2) seorang pemimpin seharusnya menjadi guru dan komonikator terbaik ; 3) menjadi pemecah masalah ; 4) memiliki stamina ; 5) mengelola waktu dan mmanfaatkan efektif ; 6) memiliki teknikel komptensi ; 7) menjaga orang mereka ; memiliki visi ; 9) dsb.
Jadi fokus penelitian atas kepemimpinan terkait 1) organisasi dapat dan mampu memakai sejumlah teknik untuk menilai nilai, personalitas, intelengensi dan perilaku untuk setiap aplikasi ; 2) praktisi membutuhkan pemahaman bahwa ada beberapa cara untuk mengukur keberhasilan ; 3) praktisi juga seharusnya mengetahui bahwa ada tiga metode umumnya dipakai untuk bisa memahami keterkaitan diantara pengikut, pemimpin dan situasi yang dapat mempengaruhi atas pengukuran ; 4) akhirnya para praktisi seharusnya memahami perbedaan diantara aksioma dan teori kepemimpinan. (H41k4l)
Untuk memahami konsepsi sebagai suatu model dalam usaha secara mendalam mengenai kpemimpinan, dimaksudkan untuk mendudukkan ssituasi dan masalah dimana banyak dalam praktek penggunaan istilah disalah tafsirkan sehingga pemakaian istilah tersebut dalam berikap dan berperilaku dapat mempengaruhi dalam bertindak seperti kata kepemimpinan, pemimpin, eksekutif, manajer, supervisi dan sebagainya.
Dengan pikiran diatas dan bertitik tolak dari pemikiran rumusan yang dituangkan dari unsur kata sebagai pendekatan, maka kepemimpinan sebagai suatu konsepsi sangat menekankan pembahasannya dari sisi proses bukan posisi yang kebanyakan orang berpikir untuk menunjukkan peran dalam jabatan.
Oleh karena itu penelitian dan studi kasus tidak berhenti untuk mendalami pemahaman mengenai kepemimpinan, sehingga sebagai konsepsi dapat diterapkan dan dikembangkan terus untuk mendalaminya melalui pendidikan dan pelatihan, mengungkapkan interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi untuk mempertegas kepemimpinan berkaitan dengan proses mempengaruhi orang lain.
Sejalan dengan pikiran diatas maka pemahman, penelitian dan studi kasus mendorong untuk mnemukan standard yang berkaitan penilaian dan mengukur dampaknya dalam wujud sikap dan perilaku.bagi setiap orang dalam berbisnis mampu merealisasikan keseimbangan kepenting individu, kelompok dan organisasi.     ( Cox ))

0 komentar :

Posting Komentar

MOHON MAAF KEPADA PARA PENGUNJUNG BLOG LSBO KHALIFAH DALAM PROSES PERBAIKAN.........