Jumat, 14 Januari 2011

Lukman Sah Mariadjang

Lukman Sah Mariadjang  lahir di kota manado… tepatnya pada tanggal 15 februari 1984, beliau anak pertama dari dua bersaudara. Ayahanda tercinta kebetulan berasal dari sulawesi tengah sedangkan Ibunda tercinta berasal dari gorontalo yang berdomisili di Kelurahan istiqlal Manado. Semasa kecil beliau tinggal di istiqlal, atau nama bekennya KAMPAR alias Kampung Arab dimana kampung ini mayoritas di tempati  oleh orang-orang Arab. kawan uman nama kecilnya walaupun P-Man adalah nama kerennya oleh orang tua sangat disayangi walaupun kadang sering bandel tetapi beliau di lingkungan keluarga dari kecil terkenal dengan anak yang penurut dan taat kepada orangtua. Kawan uman  semasa kecilnya bersekolah di SDN 34 Manado, yang pasti sekolahnya di kampung sendiri (Kampar), lalu melanjutkan kesekolah tingkat pertama (SMP 1 Manado) dan melanjutkan lagi  kesekolah tingkat menengah (SMUN 3 Manado) dimulai dari masa-masa remaja kawan uman yang biasa di sapa P-man suka dan doyan dengan namanya musik dimana sempat mencoba mengembangkan bakatnya dengan membuat grup band. Yah... namanya juga lagi ngetrend…….  Setelah selesai dibangku sekolah beliau melanjutkan kejenjang perguruan tinggi. Sempat juga mendaftar di Universitas Sam ratulangi dengan mengambil jurusan hukum, namun apa katanya kalau jodohnya bukan disitu. Dengan tidak putus asa untuk menuntut ilmu akhirnya beliau masuk dan diterima di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado. 


Setiap siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi pastilah akan melewati yang namannya ospek atau propesa (program pengenalan  study dan almamater) pada masa ini angkatan 2002 beliau angkatan yang paling sedikit  mahasiswa yang masuk ke STAIN Manado, beliau sempat pesimis karena melihat kurangnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di kampus STAIN Manado, ini menjadi pertanyaan dan opini bagi mahasiswa baru angkatan 2002. bagaimana sosialisasi STAIN pada saat itu…..?  mahasiswa yang masuk kurang lebih 28 mahasiswa dan panitia propesa pada saat itu kurang lebih 60 mahasiswa sungguh memperihatinkan sekali bagi kampus muslim yang satu-satunya berdiri  di kota Manado.


Suka dan duka  propesa pada saat itu  sangat dirasakan oleh mahasiswa,  semester I awal perkuliahan umum, beliau dikagetkan dengan aksi pemberhentian kulliah umum mahasiswa baru disambut dengan aksi damai  mahasiswa yang dilakukan oleh beberapa senior yang membawa aspirasi mahasiswa dengan isu hentikan korupsi, kolusi, dan nepotisme di kampus STAIN Manado,  itu yang lebih membingungkan lagi bagi lukman yang akrab di panggil uman ada apa dengan STAIN yang sebenar-benarnya….?  Oke deh kembali ke laptop…..


Semester I berjalan beliau menyempatkan ikut  masuk kedalam lembaga seni budaya dan olahraga (LSBO)  karena beliau memiliki minat dan bakat dalam memainkan alat musik. Di LSBO kawan u-man diberikan kesempatan untuk membuat grup band sendiri karena pada saat itu LSBO baru di berikan alat band  lengkap dengan  sound systemnya, Hmm,,, sebenarya posisi kawan u-man dalam grup band adalah basis atau pemain gitar bass namun karena banyaknya teman-teman yang berminat memainkan gitar bass. kawan  u-man di berikan tanggung jawab untuk duduk sebagai penabuh drum untuk grup band kampus karena kurangnya pemain  drum (drummer).


Kawan u-man  pada semester I sempat aktif dalam organisasi intra kampus LSBO dan ekstra kampus (PMII). Karena teman-teman pengurus sudah selesai melaksanakan  studi di kampus STAIN maka kepengurusan LSBO pada masa itu, sempat menjadi vakum,   namun pada masa itu teman-teman LSBO masih tetap konsisten dengan LSBO dan masih ingin mengembangkan minat dan bakat dari mahasiswa. Dan pada saat itu juga kawan u-man terpilih sebagai ketua LSBO yang dipilih oleh anggota LSBO kurang lebih 45 anggota aktif dari pada masa itu,  kepemimpinan kawan lukman LSBO mulailah  mengadakan kegiatan-kegiatan yang berbau seni budaya. Karena kesirikan teman-teman yang melihat LSBO solidnya lembaga ini  ada beberepa mahasiswa dan para elit lembaga yang tidak mau mengakui keberadaan LSBO. Namun itu tidak melunturkan idialisme dari lembaga ini teman-teman masih tetap eksis dan solid bersama dan teguh berdiri dengan lembaga ini. 


Kawan u-man  sempat aktif dalam kepengurusan BEM dan menjabat sebagai menteri pengembangan budaya dan olah raga (menteri PSBO) agar supaya kegiatan-kegiatan LSBO dapat berjalan dengan tidak ada riak riak lagi dari orang-orang yang sirik dengan LSBO. Setelah LSBO sudah diakui dalam kongres mahasiswa seiring waktu LSBO menjadi lembaga yang independent, kawan u-man mesih terus exsis dalam lembaga intera kampus LSBO , pada semester VII kawan u-man ikut aktif dalam ekstra kampus IMM  dan  mantan pengurus DPD dan sekarang beliau  masuk dalam kepengurusan IMM cabang Manado  sebagai ketua Bidang Seni Budaya, dan sekarang beliau masuk dalam Dewan Pertimbangan Organisasi LSBO Khalifah. 


Ada pesan bagus yang dikutip oleh Tim Transformasi Not di antara diskusi lepas yaitu “jika anda ingin menjadi mahasiswa maka coba minimal menguasai satu matakuliah saja selama menuntut ilmu di STAIN Manado, insya Allah dengan satu mata kuliah tersebut akan membawa kalian pada profesionalisme dan bahkan sarjana atau lulusan STAIN Manado yang sejati”. Tambahnya lagi tidak semua sarjana STAIN Manado menguasai semua matakuliah yang pernah dipelajari bahkan setelah sarjana mungkin tidak ada yang lengket di ingatan sehingga tidak menjadi ilmu yang bermanfaat. Selamat berjuang.!!! (Iyan).
 

0 komentar :

Posting Komentar

MOHON MAAF KEPADA PARA PENGUNJUNG BLOG LSBO KHALIFAH DALAM PROSES PERBAIKAN.........